Kerajaan Nusantara

2 Kerajaan Nusantara yang Ditakuti Kerajaan-Kerajaan Lain hingga Luar Negeri

DI MASA kerajaan, eksistensi kerajaan-kerajaan di Nusantara tidak dapat diremehkan. Beberapa kerajaan bahkan diakui dan disegani oleh kerajaan hingga negara lain. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan pemerintahan kerajaan tersebut dalam berbagai faktor.

Lalu, kerajaan mana saja yang ditakuti oleh kerajaan lain di Nusantara dan di luar negeri? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut merupakan kerajaan di Nusantara yang ditakuti kerajaan lain hingga luar negeri.

Baca Juga : Sejarah dan Ragam Jenis Kopi di Indonesia yang Perlu Kamu Ketahui

1. Kerajaan Majapahit

Contents

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar di Nusantara. Luas wilayah dari kerajaan ini meliputi Nusantara, Desantara (Indocina), Dwipantara (Cina), hingga India.

Berdirinya kerajaan ini terjadi setelah runtuhnya Kerajaan Singasari dengan ditandai penobatan Raden Wijaya, cucu dari Raja Singasari, pada tahun 1293 sebagai Raja Pertama Majapahit.

Dilansir dari buku yang ditulis oleh Khoeri Abdul Muid, Raden Wijaya Satria Pendiri Kerajaan Pemersatu Nusantara, disebutkan bahwa Majapahit merupakan kerajaan yang disegani dunia dan ditakuti oleh Kekaisaran Tiongkok.

Bagaimana tidak? Pada awal berdirinya, raja pertama Majapahit, Raden Wijaya, bersama dengan pasukannya mampu mengalahkan Pasukan Kubilai Khan dari Dinasti Yuan yang terbilang merupakan pasukan terkuat di dunia pada saat itu. Kala itu, Pasukan Kubilai Khan ingin membalaskan penolakan permintaan upetinya kepada Kerajaan Singasari. Pada saat yang bersamaan ada pemberontakan yang dipimpin oleh Jayakatwang. Sebagai akibat dari kejadian tersebut, Kertanegara, Raja Singasari, tewas terbunuh.

Ketika mengetahui hal tersebut, Raden Wijaya kemudian menciptakan taktik kerja sama dengan Pasukan Kubilai Khan untuk melawan Jayakatwang. Permintaan kerja sama itu kemudian diterima oleh Pasukan Kubilai Khan dan Jayakatwang berhasil dikalahkan. Ketika kemenangan atas Jayakatwang sudah ia dapatkan, Raden Wijaya kemudian melakukan serangan dadakan kepada Pasukan Kubilai Khan ketika mereka sedang melakukan pesta kemenangan. Alhasil, banyak Pasukan Yuan yang tewas dan beberapa memilih kabur kembali ke China. Di situlah puncak kemenangan Raden Wijaya dalam menghadapi dua musuh sekaligus serta berhasil membalaskan dendam atas kematian Kertanegara.

Selain dari sisi kekuatan pasukan, Kerajaan Majapahit disegani karena kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Meskipun memiliki wilayah kekuasaan yang terbentang luas, pemerintahan Majapahit berhasil memperlihatkan keberhasilannya dalam memberikan kemakmuran kepada rakyatnya.

Pada masa pemerintahan Ratu Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani, Majapahit mencapai kemajuan yang cukup pesat. Hal ini terjadi akibat sifat berani, bijaksana, dan juga kecerdasan dari Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani. Bersama dengan Gajah Mada, mereka menumpas segala pemberontakan dalam wilayah kekuasaannya.

Lalu dalam pemerintahan Prabu Hayam Wuruk yang dibantu Patih Gajah Mada, Majapahit merasakan kemakmuran yang sebenarnya dan pada saat itulah dikenal sebagai zaman gilang gemilang Majapahit. Dalam bukunya berjudul Ibukota Majapahit, Masa Jaya, dan Pencapaian, Agus Aris Munandar menjelaskan bahwa pada saat itu perniagaan Nusantara dengan Majapahit berjalan dengan baik, pemerintahan berjalan stabil, sistem pemerintahan efektif, dan itu semua mendapatkan pengakuan internasional dari negara lain di Asia.

Baca Juga : Mengenang Fatmawati, Putri Bengkulu Sang Penjahit Bendera Pusaka

2. Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara yang didirikan pada abad ke-7 oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Kerajaan ini memiliki pertahanan, keamanan, dan ekonomi yang cukup kuat kala itu. Hal ini lantaran armada laut Kerajaan Sriwijaya merupakan armada laut terkuat di Nusantara dan itu membuat mereka cukup ditakuti oleh kerajaan lain.

Awalnya armada laut dibuat hanya untuk mengatasi masalah lalu lintas kapal dan kegiatan perdagangan yang padat di Sungai Musi. Kemudian, pihak kerajaan berinisiatif untuk melakukan pengembangan selanjutnya yaitu dengan memperkuat keterjaminan keamanan dengan menempatkan angkatan laut Kerajaan Sriwijaya di berbagai pangkalan strategis. Taktik ini dilakukan juga untuk menarik minat para pedagang untuk singgah di wilayah Sriwijaya.

Diketahui, hubungan perdagangan Sriwijaya dilakukan dengan para pedagang dari India, Burma, Melayu, Kalimantan, Siam, Kamboja, China, Filipina, Persia, Arab, hingga Afrika. Seiring berjalannya waktu, armada laut Sriwijaya menjadi semakin besar dan kuat. Alhasil armada laut ini ditakuti oleh lawan kerajaan.