Wisata Gunung

Gunung Mas Lamongan, dari Bukit Kapur Disulap Jadi Obyek Wisata

 

Lamongan – Tak ada yang menyangka jika bekas tambang kapur di Lamongan ini bisa menjadi salah satu lokasi wisata. Tandus, gersang dan panas menjadi gambaran bekas tambang yang kini telah disulap menjadi lokasi wisata alternatif yang dikenal dengan sebutan Gunung Mas ini.

Berada di wilayah selatan Lamongan, tepatnya di Desa Tugu, Kecamatan Mantup, Gunung Mas seakan mampu merubah kesan gersang menjadi sesuatu yang indah dan layak untuk dikunjungi.

Gunung Mas sendiri sebenarnya berupa rumah tinggal dari kayu yang dipercantik dengan nuansa Jawa dan China. Warna merah menjadi ciri khas setiap bangunan yang ada di kawasan ini.

“Awalnya ini adalah rumah saya, tapi kemudian banyak yang datang karena tertarik,” kata pemilik obyek wisaya Gunung Mas, Isti Taufik kepada wartawan.

Namun Isti menekankan bahwa bangunan yang ada di Gunung Mas bukan rumah tinggal melainkan rumah peristirahatan. “Ini rumah singgah kami sekeluarga untuk beristirahat, dan hanya berkunjung satu minggu sekali,” tambah Isti.

Baca Juga : 7 Wisata Malam Bandung yang Populer Dikunjungi, Tawarkan Suasana Berbeda

Di bangunan berwarna merah yang berpadu dengan tekstur batu kapur dan kolam di tengah kawasan inilah pengunjung biasa berswafoto.

Ditambah lagi banyak tulisan lucu dan menarik yang sengaja dipajang pemilik untuk menyemarakkan suasana. Misalnya, Anda akan masuk ke ‘Gang Galau’, ‘Jangan Kau Sakiti Hatiku’, ‘Kaulah Dambaan Hidupku’, ‘Masuklah ke Pintu Hatiku’ atau ‘Buanglah Mantan Pacar pada Tempatnya’.

“Karena banyak dikunjungi, kami akhirnya membangun beberapa sarana agar warga bisa lebih nyaman,” tutur Isti.

Isti juga memajang sejumlah hewan peliharaan miliknya. Terbukti, hal ini juga mampu menyedot perhatian pengunjung. “Senang di sini, karena ada bukit dan ada hewannya juga,” aku salah seorang pengunjung yang masih anak-anak, Mishel Ibrahim.

Sementara, bagi orang tua, mengajak anak ke Gunung Mas juga tak menghabiskan banyak biaya. Seperti halnya yang diungkapkan Abdul Wakhid yang mengaku hanya perlu merogoh uang sebesar Rp 30-50 ribu untuk membayar uang parkir. “Pemandangan yang cukup menarik, dan juga tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar,” aku Wakhid, pengunjung dari Kota Lamongan.

Baca Juga : Guler Farm Nature Tangerang Lokasi, Daya Tarik dan Tiket

Letak obyek wisata alternatif inipun tidak terlalu jauh dari pusat kota Lamongan yaitu sekitar 20 km. Dari arah kota, pengunjung tinggal melaju ke arah selatan, mengikuti jalur menuju ke arah Mojokerto.

Obyek wisata yang buka sejak pukul 07.00 – 16.00 WIB itu lebih ramai dikunjungi wisatawan di akhir pekan. Di hari biasa, tetap ada pengunjung yang datang meski jumlahnya tak sampai ratusan.