Sejarah Candi Prambanan

Sejarah Berdirinya Candi Prambanan

Sejarah Berdirinya Candi Prambanan

Contents

Wisatayu.comCandi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Bangunan candi ini dipersembahkan untuk Trimurti atau tiga dewa utama Hindu, yaitu Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa pemelihara), dan Siwa (dewa pemusnah). Di kompleks candi ini terdapat arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter, yang menunjukkan bahwa dewa Siwa lebih diutamakan. Bersamaan dengan Candi Borobudur, candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini juga dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1991. Lantas, siapa yang membangun Candi Prambanan dan bagaimana sejarah pembangunanya?

Didirikan oleh Rakai Pikatan

Candi Prambanan dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan, yang memerintah Mataram Kuno antara 840-856 M. Rakai Pikatan mengawasi langsung pembuatan konstruksi dan desain percandian Loro Jonggrang, candi utama di Prambanan. Sedangkan candi-candi kecil lainnya yang berada di kompleks Candi Prambanan dibangun pada masa raja-raja berikutnya, bahkan hingga periode kekuasaan Rakai Watukara Dyah Balitung (898-915 M). Karena letaknya hanya berjarak 19 kilometer dari Borobudur, beberapa sejarawan menafsirkan latar belakang didirikannya Candi Prambanan adalah sebagai respon artistik, politik, dan agama terhadap pembangunan Borobudur.

Baca juga: Sejarah Candi Borobudur: Simbol Dinasti Syailendra yang pernah terkubur usai letusan dahsyat Merapi hingga ditemukan kembali dan dipugar berulang kali

Proses Pembangunan Candi

Menurut Prasasti Shivagrha, selama pembangunan Candi Prambanan, para warga melakukan pergeseran aliran sungai. Sungai yang kini dikenal sebagai Sungai Opak, mengalir dari utara ke selatan di sisi barat kompleks Candi Prambanan. Padahal pada awalnya, aliran sungai ini melengkung ke timur dan terlalu dekat dengan bangunan candi. Untuk mengamankan kompleks candi dari luapan material Gunung Merapi, maka dilakukan penggeseran aliran sungai. Bekas aliran sungai kemudian ditimbun dan diratakan untuk menciptakan ruang yang lebih luas bagi bangunan Candi Prambanan. Dulunya, jumlah Candi Prambanan mencapai 240 bangunan candi, yang terdiri dari 3 Candi Trimurti, 3 Candi Wahana, 2 Candi Apit, 4 Candi Kelir, 4 Candi Patok, dan 224 Candi Perwara. Akan tetapi, kini hanya tersisa 18 candi, sementara sebagian besar Candi Perwara, yang ukurannya kecil, belum dipugar dan hanya berupa tumpukan batu berserakan. Seperti karakteristik candi Hindu pada umumnya, arsitektur Candi Prambanan berbentuk tinggi dan ramping.