Sejarah Pembangunan Candi Angkor Wat

Sejarah Pembangunan Candi Angkor Wat

Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan mendengar kata “Angkor Wat”. Negara mana yang kalian pikirkan ketika mendengar kata tersebut? Thailand? atau Kamboja? Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan berikut ini.
Angkor Wat merupakan salah satu percandian yang berada di Kota Siem Reap, Kamboja. Angkor Wat dibangun dibangun pada awal abad ke-12 (1113-1149M) oleh Suryavarman II. Ia merupakan penguasa ketiga dinasti Mahidharapura di Angkor dan berkuasa melalui kekerasan, yaitu dengan membunuh pamannya Dharanindravarman I, dan menyatukan kembali Kekaisaran Khmer.

Keunikan Angkor Wat dengan candi Angkor lainnya adalah bangunannya menghadap ke barat, kemungkinan karena candi ini pada awalnya didedikasikan untuk Dewa Wisnu. Sementara nama asli candi masih belum diketahui. Sejarawan berasumsi bahwa Angkor Wat merupakan nama belakang, karena terdapat sebuah daerah perkotaan di sekitarnya yang disebut Yasodharapura sejak akhir abad ke-9, dan baru dikenal sebagai Angkor setelah abad ke-15. Pada saat itu Angkor Wat pada dasarnya digunakan sebagai kuil Buddha Theravada. Nama Angkor Wat baru digunakan pada tahun 1632.

Baca Juga : Sejarah Kota Tua Jakarta yang Baru Direvitalisasi, Yuk Disimak!

Kompleks Angkor Wat jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Candi tersebut memiliki lebih banyak komponen daripada yang dibayangkan sebelumnya dan dibatasi di sisi selatannya oleh struktur yang unik dan masif berbentuk persegi. Tetapi fungsi dari struktur ini belum diketahui. Pembangunan Candi Angkor Wat tidak pernah sepenuhnya diselesaikan. Beberapa dinding galeri tidak diukir atau dihias dengan sempurna. Bagian dari hiasan dinding luarnya juga belum selesai. Mengingat bahwa konstruksi utama candi semacam itu kemungkinan besar terjadi dalam masa pemerintahan satu penguasa dan diperkirakan pembangunan Angkor Wat mungkin memakan waktu sekitar 40 tahun.

Sejak awal berdirinya hingga saat ini, area candi telah digunakan untuk tujuan ritual agama Hindu pada abad ke-12 hingga abad ke-13. Kemudian untuk ritual agama Buddha yang kemungkinan besar berlangsung di abad ke-14 atau ke-15 hingga saat ini. Pada periode selanjutnya, candi Angkor Wat mengalami renovasi besar-besaran pada pintu gerbang barat dan gugus menara pusat. Hal ini termasuk penutupan empat pintu ke kuil pusat, yang dindingnya dipahat berbentuk patung Buddha berdiri.

Pada abad ke-16 banyak prasasti ditambahkan ke dindingnya. Fondasi dan instalasi patung Relief di ujung timur koridor luar utara dan ujung utara koridor luar timur diselesaikan pada pertengahan abad ke-16. Struktur batu candi dibangun di atas platform dengan isi sekitar 3 juta meter kubik. Platform ini dibangun dari lapisan pasir dan tanah liat. Struktur batu pada candi pusat terdiri dari inti pasir, terbungkus dalam piramida blok laterit yang ditempatkan dengan tepat, yang kemudian ditutupi oleh blok batu pasir dan diukir dengan rumit.
Jalan lintas Angkor Wat sesuai dengan durasi proporsional dari Yuga yang merupakan kosmologi Hindu. Secara fisik, seluruh tata letak Angkor Wat,seperti halnya dengan gunung piramida yang dikelilingi oleh parit, dianggap sebagai menyerupai dengan kosmologi Gunung Meru dan Laut Susu di sekitarnya yang merupakan perpaduan antara para dewa dan iblis.

Di bagian barat candi terdapat patung Wisnu berbaring yang besar. Hal ini diketahui telah menggantikan konfigurasi sebelumnya yang terdiri dari batu besar, tegak, patung silinder, yang secara konvensional dianggap berasal dari pertengahan abad ke-11 karena gaya Baphuonnya. Kemudian ditempatkan pada awal abad ke-12 sebagai bagian dari dimulainya kembali ritual dan lanskap pengelolaan air pada masa pemerintahan Suryavaraman II.

Baca Juga : Sejarah Berdirinya Candi Prambanan

Candi utama terdiri dari kelompok lima menara di tengah yang ditinggikan yang membentuk seperti persegi dengan empat menara berukuran 75 × 75 meter mengelilingi menara pusat yang ditempatkan secara simetris. Di sekelilingnya terdapat galeri persegi panjang yang melingkari keempat sisi candi dan membentuk seperti pagar. Candi utama terletak di tengah area terbuka dan terhubung ke pintu masuk bagian barat oleh jalan pintas selebar 15 meter. Penutup ke-4 berukuran 1000 × 815 meter dan dibatasi oleh dinding laterit setinggi lebih dari 4 meter yang dibangun berbentuk empat gapura, atau gerbang beratap dan diselesaikan selama tahap akhir konstruksi candi.

Berikut sekilas penjelasan mengenai Candi Angkor Wat. Sangat unik bukan? Apakah kalian akan menjadikan Angkor Wat sebagai destinasi wisata? Terimakasih, semoga bermanfaat!
Referensi: Roland Fletcher, Damian Evans, Christophe Pottier and Chhay Rachna (2015). Angkor Wat: an introduction. Antiquity, 89.